Selasa, 03 Juli 2012

Meraih Keutamaan Besar dengan Menyantuni Janda dan Orang Miskin

Bismillaah...                                       
          Alhamdulillaah wa shallatu wa salam ‘ala nabiyyina Muhamamd. Alhamdulillaah pada hari ini saya masih diberi kesempatan oleh Allaah, Tuhan Yang Awal yang tiada sesuatu sebelumnya, Tuhan Yang Akhir yang tiada sesuatu setelahnya, dan Tuhan Yang Esa yang tiada sekutu baginya. Sungguh nikmatNya sangat banyak dan tidak bisa kita hitung-hitung, bayangkan dalam diri kita saja, berapakah jumlah sel yang Dia berikan, lalu di dalam sel terdapat nukleus yang mengandung kromosom-kromosom yang terdapat DNA dan di tiap DNA terdapat partikel pewaris sifat, dan itu sangat banyak jumlahnya. Itulah hanya salah satu kekuasaanNya pada sel manusia. Namun terkadang kita terlupa kepada kekuasaan-kekuasaan itu, kita hanya hafal nama-nama bagian dari sel, namun tidak semakin kagum terhadap Allaah, lalu apa fungsinya bertahun-tahun kita belajar ilmu hayat dan juga ilmu sains bila hasilnya hanya sebagai manusia yang durhaka kepadaNya.

          Saudaraku, pada hari ini saya akan membahas sebuah materi yang semoga bisa memotivasi khususnya diri ana pribadi dan pembaca sekalian mengenai keutamaan menyantuni janda dan orang miskin. Amalan ini merupakan amalan yang seharusnya seorang yang berada lakukan terutama di negeri kita ini yang mana banyak terdapat orang yang masih di bawah perekonomian normal, dan dengan begitu itulah peluang untuk membantu mereka demi mendapatkan pahala yang besar.
          Saudaraku, berikut beberapa hadits mengenai keutamaan orang yang menyantuni janda dan orang miskin :
a)    Orang yang menyantuni janda dan orang miskin adalah seperti mujahid di sisi Allaah Subhanahu wa Taala. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullaah shallallaahu alaihi wa salam bahwa “ Orang yang berusaha menyantuni janda dan orang miskin adalah seperti mujahid di jalan Allaah... “ ( HR. Bukhari dan Muslim). Sungguh besar keutamaan ini dan seharusnya ini memotivasi kita untuk menyantuni janda dan anak yatim. Seorang mujahid kelak di akhirat mendapat tempat yang tinggi di surga dan berbagai macam kenikmatan yang sangat banyak.
b)    Orang yang menyantuni janda dan anak yatim selain seperti mujahid di sisi Allaah ia ibarat orang yang shalat malam dan puasa siang hari dan  di dalam riwayat Bukhari dan Muslim ibarat orang yang berdiri shalat tiada henti dan orang yang berpuasa yang tiada berbuka.  Dan haditsnya adalah sebagai berikut mengenai bagaikan orang yang shalat malam dan puasa siang harinya, Rasulullaah shallallaahu alaihi wa salam bersabda, “ Orang yang berusaha menyantuni janda dan orang miskin adalah seperti mujahid di jalan Allaah dan juga seperti orang yang shalat malam dan berpuasa siang.” ( HR. Ibnu Majah).
Sungguh besar keutamaan menyantuni janda dan anak yatim yaitu ibarat mujahid dan seorang yang beribadah shalat tiada henti dan puasa tanpa berbuka atau shalat pada malam harinya dan berpuasa pada siang harinya.
Sekian pembahasan mungil ini, Wallaahua’lam bis shawab....

0 komentar:

Posting Komentar