Jumat, 06 Juli 2012

Jangan Ragu tuk Langkahkan Kakimu ke Masjid

            Bismillaah, Alhamdulillaah wa shallaatu salam ‘ala Nabiyyina Muhammad. Alhamdulillaah di hari yang mendung ini saya masih diberi kesempatan oleh Allaah, Rabb semesta alam untuk tetap menulis di blog ini. Sebelumnya, saya ingin tanya kabar antum/na semua yang membaca blog ini, bagaimana kabarnya? Semoga saja engkau sekalian diberikan kesehatan, keistiqomahan, dan kekuatan oleh Allaah Azza wa Jalla dan semoga kita semua dimudahkan untuk selalu berdzikir dan bersyukur atas segala nikmat yang Allaah limpahkan.

            Saudaraku yang kucintai karena Allaah, pada pembahasan ini saya akan mengangkat tema mengenai keutamaan berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid. Latarbelakang saya menulis pembahasan ini adalah karena  seperti yang kita lihat sekarang-sekarang ini jumlah jamaah yang pergi ke masjid semakin berkurang dikarenakan mereka lebih memilih sholat berjamaah di rumah atau sholat sendirian di rumah, padahal berdasarkan pendapat ulama yang kuat dijelaskan bahwa shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki hukumnya fardhu ‘ain, bukan sunnah muakad bukan juga fardhu kifayah dan banyak dalil yang menjelaskan ke-fardhuain-an shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki. Tujuan saya menulis pembahasan ini adalah untuk memotivasi diri saya khususnya dan umumnya pembaca sekalian supaya rajin pergi untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid yang mana langkah kakinya saja untuk pergi ke masjid sudah dihitung sebagai pahala, apalagi peristiwa-peristiwa yang akan dialami di masjid seperti saling memberi salam,berjabat tangan,mengucapkan doa masuk masjid, shalat berjamaah, berdzikir sendiri-sendiri setelah shalat, dan sebagainya.
            Saudaraku yang kucintai karena Allaah, berikut beberapa keutamaan melangkahkan kaki ke masjid guna menunaikan shalat berjamaah.
a)     Orang yang pergi ke masjid dijamin oleh Allaah. Apabila dia hidup dia diberi rizki cukup dan apabila dia mati maka Allaah memasukkannya ke Surga. Hal ini berdasarkan hadits yang artinya Dari Abu Umamah Radhliyallaahu anhu ia berkata bahwa Rasulullaah Shallallaahu Alaihi wa Salam bersabda, “ Ada tiga orang yang dijamin oleh Allah. Jika dia hidup, dia beri rizki cukup. Jika dia mati, maka Allaah memasukannya ke dalam Surga. Yakni : orang yang masuk rumahnya dengan memberi salam, maka dia dijamin oleh Allaah; orang yang keluar ke masjid, maka dia dijamin oleh Allaah; dan orang yang keluar fi sabilillaah, maka dia dijamin oleh Allaah.’ ( HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban, Shahih). Di dalam hadits tersebut terdapat tiga jenis orang yang dijamin oleh Allaah akan rizki di dunia dan  surga, maka hendaklah kita berusaha untuk menjadi ketiga-tiganya.
b)    Mendapatkan pahala haji yang sedang ihram. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan yang artinya Rasullullaah Shallallaahu Alaihi wa Salam bersabda, “ Barangsiapa keluar dari rumahnya unuk shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala haji yang sedang ihram. Barangsiapa keluar untuk shala Dhuha dan dia tidak terdorong kecualoi oleh amalan itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang umroh. Shalat setelah shalat yang tidak terdapat perbuatan sia-sia di antara keduanya merupakan kitab ( catatan ) di dalam Iliyyin.”
c)     Mendapatkan sepuluh kebaikan dengan setiap langkah yang dilangkahkannya ke Masjid. Hal ini dijelaskan dalam sabda Rasulullaah shallallaahu alaihi wa salam, beliau bersabda, “ Apabila seorang bersuci kemudian dia mendatangi masjid demi menjaga shalat, maka kedua penulisnya – atau penulisnya ( Malaikat)- menulis untuknya sepuluh kebaikan dengan setiap langkah diayunkan ke Masjid. Orang yang duduk menunggu shalat adalah seperti orang yang berdiri untuk shalat. Dia ditulis di dalam golongan orang-orang yang shalat sejak dia keluar dari rumahnya sampai dia pulang.” ( HR. Ahmad, Abu Ya’la,dan Ibnu Khuzaimah, hadits ini shahih). Hadits ini merupakan hadits yang sangat memotivasi kita sebagai mukmin yang mana tiap langkah ke masjid Allaah ganjar 10 pahala, bayangkan bila kita melangkah beratus-ratus langkah tiap harinya guna pergi ke masjid, maka insyaAllaah semakin banyak pahala yag kita raih. Pula jua dijelaskan dalam hadits ini orang yang menunggu shalat adalah seperti orang yang berdiri untuk shalat, jadi bila kita duduk menunggu shalat di masjid maka itu bagikan orang yang shalat, biasnaya kalau di Indonesia jarak antara adzan dan iqamah rata-rata 10 menit , nah kita sebaiknya siap-siap ke masjid usahakan lima menit sebelum adzan, karena supaya ketika adzan berkumandang kita langsung pergi ke masjid, lalu ketika sudah sampai masjid kita bisa memanfaatkan waktu sekiar 3 s.d. 5 menit untuk shalat tahyatul masjid atau shalat sunnah qabliyah , lalu setelah itu kita duduk, nah sisanya yang  lima menit tadi kita terhitung orang yang berdiri shalat selama lima menit tadi. Apabila kita menunggu shalat semakin lama, maka kita bagaikan orang yang berdiri shalat selama waktu itu pula. Subhanallaah......
d)    Setiap langkah kaki kita menghapus keburukan dan dituliskan kebaikan untuk tiap pulang dari masjid ke rumah dan tiap pergi ke masjid dari rumahnya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullaah shallallaahu alaihi wa salam , “ Barangsiapa berangkat ke masjid untuk berjama’ah, maka satu langkah menghapus keburukan dan satulangkah ditulis kebaikan untuknya pulang-pergi.” ( HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, hadits ini shahih).  Hadits ini merupakan motivasi bagi kita untuk memperbanyak langkah pulang dan pergi dari dan ke masjid supaya pahala dan ampunan yang kita dapatkan akan semakin besar.
e)     Setiap langkah yang dilangkahkan ke masjid adalah sedekah. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wa salam yang arinya, “ Ucapan yang baik adalah sedekah dan setiap langkah yang dilangkahkan untuk shalat di masjid adalah sedekah.” ( Muttafaq Alaih)
            Ya, itulah beberapa hadits mengenai keutamaan berjalan ke masjid, berjalannya saja sudah diberi pahala sebesar itu, itulah kemurahan Allaah Tuhan Yang Maha Pemurah, Tuhan Yang Maha Pengasih, dan Tuhan yang mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan. Semoga materi ini dapat memotivasi kita untuk semangat menunaikan ibadah shalat berjamaah di masjid. Sekian dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan, Wallaahua’lam bis shawab.

0 komentar:

Posting Komentar